Sri yang memang memasukkan agenda kunjungan ke sekolah dalam programnya ini menjalin komunikasi dengan Acehview dan acehinfo agar dapat difasilitasi ke salah satu sekolah yang ada di Lhokseumawe. Komunikasi yang berawal dari salah seorang staf PKSA Kementerian Sosial, Kartika Handayani, S.Sos yang telah bertugas di Kota Banda Aceh sejak tahun 2011 ini kemudian menentukan SMKN 4 Lhokseumawe sebagai destinasi kunjungannya.
Pihak sekolah sendiri, melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Managemen Mutu, Rudi Anshori, S.Pd yang kemudian berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Muradi, SSN dan Kepala Tata Usaha, Iswandi Ibrahim menyambut baik hal ini.
“Bagus ini, bisa memperlihatkan kepada siswa bagaimana semangat juang ibu Sri Lestari ini, walaupun dengan kondisinya yang seperti sekarang, tapi masih tetap bisa melakukan aktifitas seperti yang lain, bahkan keliling Indonesia dengan sepeda motor, Suatu aktifitas yang tidak semua orang normal pun pernah melakukannya” ungkap Rudi Anshori.
“Hal seperti ini sangat dibutuhkan bagi siswa. Mereka bisa melihat langsung bukti nyata dimana seorang penyandang disabilitas punya pretasi dan bisa jadi seorang yang membanggakan” Tambah Iswandi Ibrahim.
Sri lestari yang merupakan penyandang paraplegia (penurunan motorik atau fungsi sensorik dari gerak tubuh) setelah mengalami kecelakaan fatal 17 tahun lalu ini sedang menjalani program Sri’s Lestari Inspiration Journey untuk memberikan motivasi kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia dengan mengendarai sepeda motor hasil modifikasi khusus untuk penyandang disabilitas. Sri Lestari yang juga pekerja sosial di United Celebral Palsi (UCP) Roda Untuk kemanusiaan ini menjalani kegiatan touring keseluruh Indonesia agar dapat membagi pengalamannya kepada teman-teman penyandang disabilitas ataupun masyarakat lainnya yang mempunyai masalah dismotifasi. Menurut Sri, dengan kondisi bagaimanapun kita harus tetap bersemangat dan terus berjuang.
“Yang membedakan kita, saya beraktifitas dengan kursi roda, tapi saya tetap terus berusaha. Saya ingin yang lain juga begitu, apalagi dengan kondisi normal” ungkap Sri dihadapan ratusan siswa SMKN 4 Lhokseumawe.
Didampingi oleh tim Bumi Hijau TV, Sri disambut oleh antusiasme siswa dan guru SMKN 4 Lhokseumawe yang berkumpul di lapangan upacara. Para Guru dan Siswa memberikan apresiasi tinggi terhadap apa yang sedang dilakukan sri.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Sri Lestari yang mau berkunjung kesekolah kami dan berbagi pengalaman serta memberikan kami sebuah kisah yang sangat inspiratif” kata Muradi dalam sambutannya saat membuka acara.
“Seharusnya seperti inilah yang semestinya dilakukan penyandang cacat yang minta-minta yang ada ditempat kita, pemerintah juga berikan fasilitas kepada mereka, motivasi mereka” kata Irwansyah, salah seorang guru di jurusan kriya kayu.
“Apa yang dilakukan bu Sri ini sangat luar biasa, beliau tidak putus asa dengan kondisi beliau, bahkan sampai melakukan aktifitas keliling Indonesia” ungkap seorang siswi saat diwawancarai oleh Bumi Hijau TV.
Selain memberikan gambaran tentang aktifitasnya, Sri juga memperlihatkan kepada siswa dan guru SMKN 4 yang merupakan sekolah pertama sepanjang perjalan session keduanya, setelah Jakarta-Bali, caranya naik dan berkendaraan dengan menggunakan Sepeda motornya. Setelah kegiatan di lapangan, Sri dan tim kemudian dijamu oleh pihak sekolah di ruang guru. Disitu sri menceritakan pengalamannya selama perjalanan dari Banda Aceh sampai ke Kota Lhokseumawe.
“Masyarakat Aceh sangat ramah, hanya saja yang buat saya heran, kurang tertib di lalu lintas. Belum lampu hijau sudah langsung jalan” ujar Sri.
Diakhir pertemuan, sri memberikan cendera mata kepada pihak sekolah sebagai kenang-kenangan pernyalanannya ini yang juga memotifasi siswa SMKN 4 Lhokseumawe.
Selanjutnya Sri akan menuju Kota Langsa dan menginap disalah satu hotel disana sekaligus melakukan cek kendaraan dan cek kesehatan. Setelah dari Kota Langsa Sri akan melanjutkan perjalannya ke Provinsi Sumatera utara.
Selamat Jalan dan Tetap Semangat Sri Lestari. Sampaikan kepada semua orang bahwa disabilitas bukan sebuah perbedaan tapi suatu hal yang spesial. [Hafizh]
EmoticonEmoticon