Tidak hanya diarak keliling sekolah oleh pelajar lainnya, siswa ini juga melakukan orasi mirip Presiden ketujuh Republik Indonesia. Peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 3 Demak, Jawa Tengah.
Seorang siswa yang mirip Jokowi dan diarak keliling sekolah adalah bernama Taufiqurrahman. Tidak hanya diarak keliling, bahkan Taufiq mampu menirukan logat bicara dan gerak-gerik ala Jokowi.
Sambil melambaikan tangan dengan salam tiga jarinya kepada ratusan siswa-siswi, Taufiq berjabat tangan dengan ratusan temannya yang sengaja melakukan aksi pelantikan dan berjabat tangan di sepanjang jalan raya Demak-Kudus kurang lebih sepanjang dua kilo meter.
Taufiq juga didapuk teman-temannya untuk melakukan orasi menirukan gaya presiden ke tujuh tersebut. Dengan digotong secara beramai-ramai bersama, menuju panggung mimbar yang sudah disediakan para siswa.
Dalam orasinya, siswa kelas dua belas tersebut berharap ujian nasional dihilangkan dan merenovasi sekolah-sekolah sesuai standar internasional. Taufiq juga berharap pemerintahan Jokowi meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Selain perbaikan kurikulum di sekolah, kita juga berharap adanya perbaikan gedung-gedung sekolah di Indonesia tidak hanya disesuaikan dengan berstandar nasional. Namun, bangunan sekolah-sekolah di Indonesia disesuaikan dengan standar internasional," teriak Taufiq dalam orasinya Senin (20/10) di depan sekolah SMP Negeri 3 Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Usai orasi, bersama siswa dan guru-guru sekolah tersebut menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia di lapangan Sekolah. Sosok yang mirip Jokowi dan dikenal dekat dengan semua kalangan tersebut juga bersama-sama siswa menyanyikan lagu ulang tahun sekolah mereka yang ke -15 yang kebetulan berulangtahun hari ini juga. Usai bernyanyi, 'Jokowi' kembali di arak oleh siswa-siswa.
Taufiq sendiri saat dikonfirmasi wartawan mengakui bahwa sejak Jokowi maju menjadi capres, banyak siswa yang menganggap bahwa dirinya mirip Jokowi. Taufiq berharap supaya presiden Jokowi usai dilantik dan menjadi presiden lebih memperhatikan dunia pendidikan dan nasib guru honorer atau wiyata bhakti.
"Paling tidak, dunia pendidikan di Indonesia beberapa langkah lebih maju dari presiden-presiden yang sebelumnya," ungkapnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kabupaten Demak Surono Utomo menyatakan, doa bersama menyambut presiden baru dan untuk keselamatan bangsa digelar bertepatan dengan ulang tahun SMA 3 tersebut sebagai wahana pendidikan demokrasi untuk mengungkapkan perasaan dan keinginan para siswa terhadap kepemimpinan baru Jokowi.
"Paling tidak anak-anak kami tahu bagaimana proses suksesi kepemimpinan dalam proses demokrasi di Indonesia saat ini," ujarnya. [merdeka]
EmoticonEmoticon