AcehXPress.com | Berbeda dengan penyakit lain, disfungsi kelenjar tiroid kerap tidak terdiagnosa dan tidak diobati dengan baik oleh masyarakat. Sejatinya ada dua gangguan utama pada kelenjar tiroid yang umumnya dialami seseorang.
Gangguan pertama dikenal sebagai hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif, yakni suatu kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif hingga menghasilkan jumlah hormon tiroid yang berlebihan.
Sementara gangguan kedua merupakan hipotiroid atau tiroid kurang aktif, yakni kondisi tubuh yang kekurangan hormon tiroid yang cukup hingga menyebabkan fungsi tubuh melamban.
Parahnya, masyarakat Indonesia relatif jarang menyadari pentingnya kelenjar tiroid kecuali saat menimbulkan gangguan. Penyakit kelenjar tiroid sebenarnya tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dan umumnya pada usia 40-an hingga 50-an. Sementara pada pria biasanya muncul di usia 60-an sampai 70-an.
"Secara global ada 1,6 miliar orang beresiko mengalami penyakit kelenjar tiroid dan 60% diantaranya tidak menyadari jika mereka sedang mengalami gangguan penyakit kelenjar tiroid dan hanya 1% saja yang melakukan pengobatan terhadap penyakit ini," tulis Evie Yulin, Direktur Merck Serono dalam keterangan resmi yang diterima Dream, Jumat 14 November 2014.
Tiroid sendiri merupakan salah satu kelenjar endoktrin terbesar dan teridi dari dua lobus yang terhubung satu sama lain. Kelenjar tiroid berada di bagian leher, tepatnya di bawah tulang rawan tiroid yang membentuk penonjolan laring atau jakun.
Kelenjar tiroid mengontrol seberapa cepat tubuh merespon alergi, memproduksi protein, serta beberapa hal sensitif yang terkait dengan tubuh terhadap hormon lainnya, termasuk seberapa cepat membakar kalori dan denyut jantung. Seluruh kegiatan yang terjadi secara bersamaan ini umumnya dikenal sebagai proses metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid yang bekerja dengan baik akan menghasilkan jumlah hormon yang dibutuhkan untuk menjaga metabolisme tubuh agar bekerja pada tingkat yang tidak telalu cepat atau terlalu lambat. [dream]
Gangguan pertama dikenal sebagai hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif, yakni suatu kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif hingga menghasilkan jumlah hormon tiroid yang berlebihan.
Sementara gangguan kedua merupakan hipotiroid atau tiroid kurang aktif, yakni kondisi tubuh yang kekurangan hormon tiroid yang cukup hingga menyebabkan fungsi tubuh melamban.
Parahnya, masyarakat Indonesia relatif jarang menyadari pentingnya kelenjar tiroid kecuali saat menimbulkan gangguan. Penyakit kelenjar tiroid sebenarnya tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dan umumnya pada usia 40-an hingga 50-an. Sementara pada pria biasanya muncul di usia 60-an sampai 70-an.
"Secara global ada 1,6 miliar orang beresiko mengalami penyakit kelenjar tiroid dan 60% diantaranya tidak menyadari jika mereka sedang mengalami gangguan penyakit kelenjar tiroid dan hanya 1% saja yang melakukan pengobatan terhadap penyakit ini," tulis Evie Yulin, Direktur Merck Serono dalam keterangan resmi yang diterima Dream, Jumat 14 November 2014.
Tiroid sendiri merupakan salah satu kelenjar endoktrin terbesar dan teridi dari dua lobus yang terhubung satu sama lain. Kelenjar tiroid berada di bagian leher, tepatnya di bawah tulang rawan tiroid yang membentuk penonjolan laring atau jakun.
Kelenjar tiroid mengontrol seberapa cepat tubuh merespon alergi, memproduksi protein, serta beberapa hal sensitif yang terkait dengan tubuh terhadap hormon lainnya, termasuk seberapa cepat membakar kalori dan denyut jantung. Seluruh kegiatan yang terjadi secara bersamaan ini umumnya dikenal sebagai proses metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid yang bekerja dengan baik akan menghasilkan jumlah hormon yang dibutuhkan untuk menjaga metabolisme tubuh agar bekerja pada tingkat yang tidak telalu cepat atau terlalu lambat. [dream]
EmoticonEmoticon