Zaini Abdullah |
Longsor juga terjadi di Gunung Glee U, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya yang terjadi sejak kemarin, Sabtu (1/11). Sehingga ratusan kendaraan arah Banda Aceh-Meulaboh dan juga sebaliknya harus mengurung niatnya dan bahkan terjadi macet total.
"Bencana longsor ini kita tetapkan menjadi bencana provinsi dan saya meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) segera bertindak," tegas Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam pertemuan di Pendopo.
Zaini meminta penanganan darurat sudah harus dimulai sejak hari Senin (3/11). Penanggulangannya harus difokuskan untuk mengevakuasi masyarakat di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar yang terisolir.
Selain itu, Zaini juga meminta kepada Dinas Sosial Aceh untuk segera menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan korban banjir. "Segera berkoordinasi dengan posko-posko bencana dan segera membuka akses masyarakat yang terisolir," pintanya.
Sementara itu Kepala BPBP Aceh, Said Rasul mengatakan, sejauh ini terdapat 12 titik longsor di Gunung Paro. Saat ini untuk mengatasi longsor itu sudah dikerahkan alat berat dari Bina Marga Aceh.
"Sudah mulai kita kerahkan alat berat untuk membersihkan longsor itu," tegas Said Rasul.
Kemudian Said Rasul juga menyebutkan telah mendirikan posko. Posko pusat penanganan bencana longsor berada di kantor BPBA Aceh, kemudian juga ada di Lhokseudu, Aceh Besar dan yang ketiga di kaki gunung Geureutee, Kabupaten Aceh Jaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor ini terjadi setelah hujan deras landa Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya dan Kota Banda Aceh. Sehingga membuat ruas jalan di Gunung Paro dan Kulu, Aceh Besar dan gunung Gunung Glee U, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.
Akibatnya tanah longsor dan juga pohon kayu dan tiang listrik tumbang di badan jalan. Sehingga arus lalu lintas Banda Aceh-Meulaboh macet total. Namun sekarang sudah bisa dilintasi meskipun harus diarahkan satu per satu, karena jalan sempit setelah longsor. [merdeka]
EmoticonEmoticon