![]() |
Minoritas Yazidi mengungsi. |
Dia dibolehkan berbicara ke publik lewat koran Italia La Republica melalui telepon selulernya karena para penangkapnya ingin kisah gadis itu diketahui dunia.
Gadis malang itu merupakan salah satu dari 40 perempuan Yazidi ditangkap ISIS ketika kelompok militan itu menyerbu kota tempat tinggal mereka empat pekan lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (9/9) dan dilaporkan the Daily Telegraph.
Dia mengatakan apa yang dialaminya sangat mengerikan sehingga dia berharap dipukuli sampai mati.
"Ada bagian dari diri saya menyatakan ingin mati saja. Tapi di bagian lain saya masih berharap bisa memeluk orangtua saya sekali lagi," kata dia.
Orangtua dia yang berhasil kabur dari kamp pengungsi di Kurdistan memberikan nomor ponselnya kepada koran Italia itu.
"Buat menyakiti kami lebih dalam, mereka menyuruh kami menceritakan rincian kejadian yang mereka lakukan terhadap kami kepada orangtua."
Menurut gadis itu, para penangkapnya menganggap mereka orang tak yang bisa dikalahkan.
"Kami meminta mereka menembak mati kami tapi kami terlalu berharga buat mereka."
Selain gadis itu ada gadis lain berusia 13 tahun yang mengalami trauma hingga tak bisa bicara akibat mengalami penyiksaan dari militan ISIS.
Menurut dia, para perempuan ditangkap ISIS itu ditahan di sebuah bangunan yang dijaga para militan di sebuah desa di selatan Kota Mosul.
Semua kaum perempuan Yazidi itu ditangkap ketika ISIS menyerang Kota Sinjar pada 3 Agustus lalu. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke pegunungan Sinjar buat menyelamatkan diri. []
merdeka
EmoticonEmoticon