 |
| Jokowi - JK |
Menurut anggota DPR terpilih dari Dapil NTB tersebut Darwin kurang pas menempati posisi di Kementerian ESDM maupun Pertamina karena berpotensi memunculkan conflict of interest.
"Tidak cocok, sebab beliau mewakili perusahaan minyak asing. Dikhawatirkan, dengan kondisi Shell yang saat ini tidak bisa berkembang lantaran memiliki pom yang cukup banyak namun tidak banyak warga Indonesia yang meminati karena harganya yang relatif mahal," ujar Kurtubi, Jumat (19/8/2014).
Menurut Kurtubi, yang dikhawatirkan jika Darwin Silalahi memiliki posisi strategis di Pertamina atau di ESDM, maka kebijakan-kebijakan yang diambil akan lebih menguntungkan asing.
Dengan posisinya sebagai pejabat pemerintahan, Darwin dapat memanfaatkan momentum pencabutan subsidi BBM. Dengan cara mencabut subsidi dan menaikkan harga BBM agar setara dengan harga jual Shell. Maka, secara otomatis dan perlahan rakyat Indonesia akan beralih memakai Shell untum kendaraan mereka.
"Kan jelas, walaupun dia profesional, tapi latar belakangnya yang sudah lama menduduki jabatan di perusahaan asing justru akan berdampak pada kebijakan-kebijakan yang diambilnya, yang sudah pasti akan lebih mengutamakan kepentingan asing. Jadi Jokowi harus lebih cermat dalam menyusun kabinet," pungkas Kurtubi. []
okezone
EmoticonEmoticon