Takjub dengan Alquran, Pemuda Belanda Jadi Mualaf

Ilustrasi
AcehXPress.coIsmail adalah seorang warga Belanda yang menyukai masalah politik dan agama. Dia bahkan menyebut kegemarannya belajar politik dan agama membawanya menuju jalan yang benar, Islam.

Sebagai anak remaja pada umumnya di Barat, Ismail suka minum, berpesta dan melakukan hal lainnya. Kehidupan agama Ismail biasa-biasa saja meski dia dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius.

Setelah beberapa waktu, Ismail mulai tertarik dengan agama. Dia memiliki koleksi buku agama yang banyak. Namun semakin dia membaca koleksi buku dan kitab agamanya, Ismail malah susah untuk memahaminya. Bagi Ismail, semua yang tertulis saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya.

Hingga akhirnya Ismail membaca buku Islam karya Sheikh Ahmed Deedat. Menurut Ismail, buku Sheikh Ahmed tentang Islam dan Alquran telah memberinya pencerahan tentang Tuhan dan alam semesta. Tidak hanya itu, Ismail juga mulai mempertanyakan tujuan dirinya berada di dunia ini.

Penggambaran Islam yang cenderung negatif di media memacu Ismail untuk mencari tahu dengan cara lainnya. Dia mulai membaca buku-buku tentang Islam dan Nabi Muhammad. Menurutnya, buku-buku tersebut penuh inspirasi dan menarik.

Semakin banyak dia memiliki pengetahuan tentang Allah dan Islam, semakin dalam dia ingin memujanya. Bagi Ismail, Islam adalah agama yang memiliki aturan lengkap. Islam bisa memberi kepastian dan kedamaian. Dan yang paling menyenangkan dari Islam adalah agama ini memberikan jawaban dari semua pertanyaan, tentang kehidupan yang selama ini dicarinya.

Sejak itu, Ismail sedikit demi sedikit mempraktekkan ajaran Islam secara sembunyi-sembunyi. Dia mulai salat sekali sehari, dua kali sehari, hingga akhirnya lima kali sehari. Ismail juga mulai menjalin kontak dengan sesama muslim di lingkungannya.

Akhirnya, Ismail merasa sudah saatnya untuk mengungkapkan jati dirinya sebagai Muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid. Ismail teringat sehari sebelum pergi ke masjid untuk mengucapkan syahadat. Dia masih diliputi kebimbangan. Saat itu hatinya membisikkan apa ini terlalu cepat? Apa ini jalan hidup yang benar?

Namun Ismail menganggap itu hanyalah godaan setan yang tak ingin dirinya menjadi muslim. Maka keesokan harinya dengan diantar teman-teman muslim lain, Ismail mengucapkan syahadat di masjid.

"Saya sekarang benar-benar senang dengan agama baru saya. Saya tidak akan menjualnya, meski ada yang memberi satu miliar dolar sekalipun! Hal terbesar dalam Islam, yang memberi saya kekuatan adalah tauhid, penyerahan total dan lengkap kepada Allah."

Dengan Islam, Ismail menemukan semua jawaban tentang kehidupan dalam Aquran. "Kitab ini sangat sederhana dan indah". []





Dream


EmoticonEmoticon