![]() |
ilustrasi |
Korban bernama Novi Aroyan (7) terseret saat bermain-main bersama teman-temannya di lokasi genangan air, tak jauh dari rumahnya.
"Dia kemudian terpleset ke saluran dekat jalan dan terseret arus yang memang agak deras," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Saiful AB saat dihubungi Okezone, Selasa (4/11/2014).
Menurutnya, Novi terseret banjir pada Senin 3 November sore. Mulanya, korban meminta uang jajan kepada orangtuanya, setelah didapat ia menuju ke kios jajanan.
Bukannya langsung pulang, siswa SDN 1 Percontohan Meulaboh itu malah tergiur saat melihat teman-temannya mandi di genangan air.
"Dia kemudian ikut bermain bersama teman-teman saat itulah dia terseret arus," ujar Saiful.
Melihat ia terseret, teman-temannya berteriak minta tolong, namun jasad Novi timbul tenggelam dan menghilang dalam arus. Tim SAR dari BPBD dibantu masyarakat ikut mencari korban hingga malam tadi.
"Baru sekira 30-40 menit setelah pencarian, korban ditemukan sudah meninggal. Ditemukannya sekitar 800 meter dari lokasi dia terseret, tersangkut di arnet," sebut Saiful.
Jasad buah hati pasangan Hasballah dan Agustina itu sempat dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien untuk divisum, sebelum dipulangkan ke rumah duka. Korban akan dikebumikan di kampungnya hari ini.
Aceh Barat satu dari delapan kabupaten di Aceh yang terparah dilanda banjir sejak tiga hari terakhir. Ratusan pengungsi tersebar di sejumlah titik. Saiful mengatakan, ketinggian air di sana bervariasi tergantung lokasi. Kecamatan paling parah dilanda genangan adalah Kawai 16.
"Hari ini air juga belum surut bahkan cenderung naik lagi, sekarang memang di permukan tidak hujan lagi tetapi hujannya di gunung sana dan airnya mengalir ke bawah mengenangi kampung-kampung," ujarnya. [okezone]
EmoticonEmoticon