Menjelang dilantik ada-ada saja ulah anggota DPR ini. Ada anggota DPR yang kebingungan memarkir kendaraannya dan mencuri waktu menuntaskan hasrat merokoknya. Tak hanya itu, surat undangan pelantikan pun ada yang disembunyikan pengurus partai akibat konflik yang tak kunjung usai.
Berikut beberapa ulah lucu anggota legislatif terpilh saat dilantik:
1. Repot dandan, absen upacara Hari Kesaktian Pancasila
Sebelum dilantik, para anggota DPR periode 2014-2019 dijadwalkan terlebih dahulu mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya pukul 06.00 WIB.
Namun beberapa anggota dewan, terutama wanita, mengaku tidak hadir dalam upacara tersebut lantaran repot harus berdandan dan bersanggul terlebih dahulu. Oleh sebab itu, mereka hadir lebih awal di Gedung Kura-Kura.
Salah satu yang hadir lebih awal adalah Endang Maria, dari Partai Golkar. Sosok yang ingin dipanggil Mbak Maria ini mengaku tidak hadir dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya dengan alasan solidaritas antar sesama anggota dewan perempuan.
"Kalau saya pakai kerudung jadi cuma 10 menit dandan, di mobil bisa. Tapi teman-teman yang lain kan ada yang harus disanggul, jadi bingung kalau acara jam 6, harus bangun jam berapa," ucap anggota dewan dapil Jateng IV ini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Namun beberapa anggota dewan, terutama wanita, mengaku tidak hadir dalam upacara tersebut lantaran repot harus berdandan dan bersanggul terlebih dahulu. Oleh sebab itu, mereka hadir lebih awal di Gedung Kura-Kura.
Salah satu yang hadir lebih awal adalah Endang Maria, dari Partai Golkar. Sosok yang ingin dipanggil Mbak Maria ini mengaku tidak hadir dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya dengan alasan solidaritas antar sesama anggota dewan perempuan.
"Kalau saya pakai kerudung jadi cuma 10 menit dandan, di mobil bisa. Tapi teman-teman yang lain kan ada yang harus disanggul, jadi bingung kalau acara jam 6, harus bangun jam berapa," ucap anggota dewan dapil Jateng IV ini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
2. Keluarga anggota DPR tak bayar makan
Para anggota dewan yang baru dilantik, sejak pagi sudah membawa keluarganya untuk hadir dalam pelantikan anggota dewan. Mereka ingin merayakan kegembiraan itu bersama keluarganya.
"Dari jam 05.30 WIB udah pada kumpul. Ada kali 20 orang (keluarga dari satu anggota dewan terpilih)," kata salah satu petugas Pamdal di gedung DPR/MPR Senayan Jakarta, Rabu (1/10).
Tidak hanya di dalam gedung parlemen, keluhan juga terjadi di Pujasera, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Warung makan yang terletak tepat di belakang Gedung DPR. Salah satu penjual makanan menyebutkan, ada sejumlah rombongan yang mengaku keluarga anggota DPR terpilih. Namun kenyataannya, setelah mereka memesan dan selesai menyantap semua hidangannya, justru tidak bayar.
"Habis makan langsung pergi, tak bayar, kita kan kesel," ketus salah satu penjual nasi di Warung Pujasera.
"Dari jam 05.30 WIB udah pada kumpul. Ada kali 20 orang (keluarga dari satu anggota dewan terpilih)," kata salah satu petugas Pamdal di gedung DPR/MPR Senayan Jakarta, Rabu (1/10).
Tidak hanya di dalam gedung parlemen, keluhan juga terjadi di Pujasera, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Warung makan yang terletak tepat di belakang Gedung DPR. Salah satu penjual makanan menyebutkan, ada sejumlah rombongan yang mengaku keluarga anggota DPR terpilih. Namun kenyataannya, setelah mereka memesan dan selesai menyantap semua hidangannya, justru tidak bayar.
"Habis makan langsung pergi, tak bayar, kita kan kesel," ketus salah satu penjual nasi di Warung Pujasera.
3. Keliling satu jam cari tempat parkir
Salah satu kerabat anggota DPR terpilih yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah, Maman Abdullah mengaku kesal karena telah berputar-putar untuk mencari tempat parkir. Padahal dia sudah keliling dari pintu masuk hingga pintu keluar Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto.
"Saya sudah muter-muter 1 jam lebih, dan enggak oleh (dapat) tempat," kata Maman dengan kesal, Jakarta, Rabu (1/10).
Maman sekeluarga berangkat dari Brebes kemarin sore dan menginap di Jakarta. Kemudian dia ke Gedung DPR untuk menghadiri acara pelantikan pada pukul 09.00 WIB.
"Bukannya seneng mandan kesel, anak rewel dan engak dapat tempat parkir," katanya.
"Saya sudah muter-muter 1 jam lebih, dan enggak oleh (dapat) tempat," kata Maman dengan kesal, Jakarta, Rabu (1/10).
Maman sekeluarga berangkat dari Brebes kemarin sore dan menginap di Jakarta. Kemudian dia ke Gedung DPR untuk menghadiri acara pelantikan pada pukul 09.00 WIB.
"Bukannya seneng mandan kesel, anak rewel dan engak dapat tempat parkir," katanya.
4. Keluar ruangan buat merokok
Di tengah pembacaan sumpah anggota DPR periode 2014-2019, beberapa anggota dewan incumbent malah berada di luar ruang rapat paripurna I.
Sekitar enam orang anggota DPR ini menyelinap keluar ruang sidang melalui pintu samping ruang sidang untuk merokok dan mengobrol satu sama lain.
Anggota DPR tersebut adalah Sekjen PPP, Romahurmuziy, dan Ahmad Fahrial, Arwani Thomafi, Hasrul Azwar, politisi Hanura, Sarifuddin Sudding serta beberapa orang lainnya.
Sekitar enam orang anggota DPR ini menyelinap keluar ruang sidang melalui pintu samping ruang sidang untuk merokok dan mengobrol satu sama lain.
Anggota DPR tersebut adalah Sekjen PPP, Romahurmuziy, dan Ahmad Fahrial, Arwani Thomafi, Hasrul Azwar, politisi Hanura, Sarifuddin Sudding serta beberapa orang lainnya.
5. Surat undangan pelantikan disembunyikan partai
Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatulloh dipecat Partai Golkar karena mendukung Jokowi-JK pada pilpres lalu. Agus dan Nusron kembali lolos ke Senayan sebagai anggota terpilih dalam pemilu legislatif lalu. Namun ada upaya menghalangi pelantikan mereka hari ini.
"Saya tidak mendapat undangan (pelantikan) dari KPU. Saya cek ke sekretariat Partai Golkar dan saya mendapat SMS dari staf sekretariat bahwa mereka mereka mendapat perintah dari pimpinan Partai Golkar agar undangan saya tidak diserahkan kepada saya. Undangan untuk saya dari kpu, dari setneg tidak diserahkan kepada saya," ungkap Agus Gumiwang di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/10).
Agus mengungkapkan, dia terpaksa pontang-panting menghubungi berbagai pihak termasuk menulis surat pribadi kepada KPU. "Alhamdulillah teman-teman KPU mengeluarkan surat undangan baru khusus untuk Agus Gumiwang Kartasasmita. Mungkin itu juga yang terjadi kepada Pak Nusron ya. Jadi agar diketahui oleh publik bahwa undangan yang untuk saya dan untuk Pak Nusron oleh DPP partai Golkar itu diblok," tutur Agus. []
"Saya tidak mendapat undangan (pelantikan) dari KPU. Saya cek ke sekretariat Partai Golkar dan saya mendapat SMS dari staf sekretariat bahwa mereka mereka mendapat perintah dari pimpinan Partai Golkar agar undangan saya tidak diserahkan kepada saya. Undangan untuk saya dari kpu, dari setneg tidak diserahkan kepada saya," ungkap Agus Gumiwang di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/10).
Agus mengungkapkan, dia terpaksa pontang-panting menghubungi berbagai pihak termasuk menulis surat pribadi kepada KPU. "Alhamdulillah teman-teman KPU mengeluarkan surat undangan baru khusus untuk Agus Gumiwang Kartasasmita. Mungkin itu juga yang terjadi kepada Pak Nusron ya. Jadi agar diketahui oleh publik bahwa undangan yang untuk saya dan untuk Pak Nusron oleh DPP partai Golkar itu diblok," tutur Agus. []
Merdeka
EmoticonEmoticon