![]() |
Din Minimi dkk |
Menurut Abu Minimi, hal ini dilakukan semata-mata untuk memperjuangkan keadilan karena pemerintahan Zikir dinilai tidak memperhatikan kehidupan yang layak bagi mantan kombatan GAM, tidak memperhatikan kelangsungan pendidikan bagi anak yatim dan janda korban konflik yang hidupnya sangat memprihatinkan. Melihat ketidakadilan ini, Abu Minimi akan terus bergerilya melawan Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Zikir sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Meskipun kembali angkat senjata, pihaknya tidak sedang memberontak terhadap Pemerintah Indonesia. Perlawanan mereka hanya ditujukan terhadap Pemerintah Aceh. Karena itu, TNI dan Polri tidak perlu khawatir karena mereka tidak memusuhinya.
Abu Minimi juga mengakui kerap terlibat serangkaian aksi perampokan dan penculikan warga Skotlandia beberapa waktu lalu. Namun pihaknya saat ini sudah sadar, lebih baik melawan Pemerintah Aceh daripada berbuat kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menanggapi adanya “perlawanan” tersebut, Kepala Biro Humas Provinsi Aceh, Murthalamuddin menghimbau pihak-pihak tertentu agar tidak merusak perdamaian yang telah dirasakan masyarakat sejak penandatanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005 silam.
Diakui atau tidak, perdamaian ini sudah memberi kita banyak kenyamanan, termasuk bagi pekerja media. Oleh karenanya, pihaknya meminta media lebih arif menyikapi hal itu. Situasi di Aceh saat ini sudah aman dan damai.
Dan dalam suasana damai yang sedang dinikmati rakyat Aceh, semestinya tidak ada lagi aksi-aksi yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi aksi-aksi itu disertai dengan pernyataan akan menggunakan senjata api agar keinginannya dipenuhi oleh Pemerintah Aceh. Lebih baik, masalah ini diselesaikan dengan cara-cara yang lebih terhormat daripada membuat resah masyarakat.
Menyikapi masalah ini, seluruh elemen yang ada di Aceh hendaknya tidak terprovokasi oleh aksi yang dilakukan oleh Abu Minimi. Aksi kelompok ini juga sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak kedamaian di Aceh. Oleh karena itu, semua pihak termasuk mantan kombatan GAM harus bersinergi dalam upaya menjaga perdamaian Aceh yang sudah berjalan dengan baik. [inilah]
Teuku Fachri; Awanglong 50, Kota Samarinda - Kalimantan Timur
***
Caranya sangat mudah, klik: Tulis
EmoticonEmoticon