AcehXPress.com | Keterisoliran ratusan warga sejumlah desa di Kemukiman Bulohsema, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, membutuhkan penanganan cepat. Dibutuhkan sgeera pembangunan sarana perhubungan antardesa berupa satu unit jembatan atau sekurang-kurangnya rakit penyeberangan.
Tersiolirnya masyarakat di kemukiman ini dikarenakan ambrolnya jembatan semi permanen yang ada akibat dihantam banjir, beberapa waktu lalu.
“Bila tidak, masyarakat di Bulohsema akan tetap terkurung dan anak-anak sekolah tidak bisa mengikuti kegiatan belajar, khususnya warga Desa Raket, Kemukiman Bulohseuma, Trumon,” kata Kepala BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, kepada Analisa di Tapaktuan, Selasa (21/10).
Menurutnya, terisolirnya warga Gampong Raket dengan dua desa lainnya, yakni Gampong Ujung Tanah dan Ujung Padang itu akibat terjadinya banjir hingga merobohkan satu unit jembatan semi permanen yang menghubungkan kedua desa dengan desa di pinggir pantai Samudera Hindia itu.
Kawasan terpencil itu selama ini hanya mengandalkan jalur sungai dan rawa-rawa, baik untuk antargampong maupun ke ibukota kecamatan.
Sehingga, bila terjadi kerusakan badan jalan akibat genangan banjir maupun bencana alam lainnya, masyarakat di desa-desa tersebut menjadi terisolir.
Masyarakat yang berjumlah ratusan kepala keluarga itu kini mengandalkan perahu untuk transportasi kegiatan kekeluargaan maupun kegiatan ekonomi selama jembatan belum tersedia ataupun menunggu adanya rakit dengan kondisi lebih baik.
“Perlu dibangun jembatan darurat, apalagi lintasan jalan ini sedang dalam penanganan provinsi,” kata Cut Syazalisma.
Menurutnya, untuk membantu mobilisasi dan pemantauan terhadap dampak isolasi itu, pihaknya mengutus dua stafnya bersama staf Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Aceh Selatan ke wilayah tersebut.
“Kami menyaksikan warga menggunakan perahu, sementara anak sekolah tidak bisa menyeberang. Mereka menyatakan pelajar diprioritaskan karena kegiatan pendidikannya harus diselamatkan,” kata Kasie Keselamatan dan Teknik Sarana dan Pra-arana Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Aceh Selatan, Mairizal SE. [analisa]
Tersiolirnya masyarakat di kemukiman ini dikarenakan ambrolnya jembatan semi permanen yang ada akibat dihantam banjir, beberapa waktu lalu.
“Bila tidak, masyarakat di Bulohsema akan tetap terkurung dan anak-anak sekolah tidak bisa mengikuti kegiatan belajar, khususnya warga Desa Raket, Kemukiman Bulohseuma, Trumon,” kata Kepala BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, kepada Analisa di Tapaktuan, Selasa (21/10).
Menurutnya, terisolirnya warga Gampong Raket dengan dua desa lainnya, yakni Gampong Ujung Tanah dan Ujung Padang itu akibat terjadinya banjir hingga merobohkan satu unit jembatan semi permanen yang menghubungkan kedua desa dengan desa di pinggir pantai Samudera Hindia itu.
Kawasan terpencil itu selama ini hanya mengandalkan jalur sungai dan rawa-rawa, baik untuk antargampong maupun ke ibukota kecamatan.
Sehingga, bila terjadi kerusakan badan jalan akibat genangan banjir maupun bencana alam lainnya, masyarakat di desa-desa tersebut menjadi terisolir.
Masyarakat yang berjumlah ratusan kepala keluarga itu kini mengandalkan perahu untuk transportasi kegiatan kekeluargaan maupun kegiatan ekonomi selama jembatan belum tersedia ataupun menunggu adanya rakit dengan kondisi lebih baik.
“Perlu dibangun jembatan darurat, apalagi lintasan jalan ini sedang dalam penanganan provinsi,” kata Cut Syazalisma.
Menurutnya, untuk membantu mobilisasi dan pemantauan terhadap dampak isolasi itu, pihaknya mengutus dua stafnya bersama staf Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Aceh Selatan ke wilayah tersebut.
“Kami menyaksikan warga menggunakan perahu, sementara anak sekolah tidak bisa menyeberang. Mereka menyatakan pelajar diprioritaskan karena kegiatan pendidikannya harus diselamatkan,” kata Kasie Keselamatan dan Teknik Sarana dan Pra-arana Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Aceh Selatan, Mairizal SE. [analisa]
EmoticonEmoticon