Eumpang Breuh Tanpa Haji Uma Meriahkan Piasan Pasee

AcehXPress.coSetelah mengadakan pentas Kemilau Tanah Gayo Jumat (14/11/14) malam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh kembali menggelar pentas seni Piyasan Pasee di Taman Sulthanah Safiatuddin, Sabtu (15/11/14).
Penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat melestarikan kebudayaan Aceh serta menarik wisatawan agar datang ke Aceh.
Hadir dalam acara ini group Eumpang Breuh yang terdiri dari bang Joni, Mando dan bang Thaleb. Group komedi Aceh ini mampu membuat gelak tawa penonton yang terdiri dari berbagai kalangan mulai anak-anak, perempuan dan lelaki.
"Kehadiran group Eumpang Breuh mampu melengkapi meriahnya acara. Saya pergi ke acara ini karena ingin melihat mereka tampil," kata Syeh Marhaban, salah satu penonton.
Seniman Aceh Nasrol juga mampu menyedot perhatian penonton. Dengan beberapa atraksi sulap dan penampilan teater. Seluruh penonton mencoba menebak trik sulapnya. Uniknya, tidak satupun tebakan  mereka benar ketika Nasrol menghilangkan telur yang dimasukkan dalam kantong ajaibnya.
Penampilan lain pada acara ini yakni teater Sanggar Selason dari Kota Lhokseumawe tentang sejarah Tgk Ibrahim Tapa dengan ayahandanya Raja Bakoi.
Teater ini mengisahkan Raja Bakhoi sebagai Raja Kerajaan Pasee ingin menikahi siapapun wanita yang bisa memakai cincin almarhum istrinya. Sayangnya, tidak satupun jari wanita yang cocok dengan cincin tersebut kecuali putrinya sendiri, Priya.
Raja Bakoi bersikeras ingin mengawini putrinya kendatipun menyeleweng dari agama Islam, bahkan putrinya sendiri menolak.
Menolak permintaan ayahnya, Priya melarikan diri ke tempat abangnya, Tgk Ibrahim Tapa yang shaleh yang juga tidak menyetujui keinginan ayahnya itu.
Raja Bakoi pun meracuni putranya agar kawin dengan putrinya. Tak kuasa menahan derita, Priya pun bunuh diri dengan minum racun.
Selanjutnya tampil tari Seudati dari Bireun. Tarian ini sempat dilarang untuk ditampilkan pada masa penjajahan Belanda. Belanda khawatir tarian ini akan memicu semangat rakyat Aceh untuk memperjuangkan wilayahnya.
Penarinya terdiri dari delapan lelaki berpakaian serba putih dipadukan songket kuning keemasan menampilkan gerakan yang patriotik.
Selain penampilan tradisional, Piyasan Pasee turut dimeriahkan group musik modern seperti Amoeba band, The Krak band dan Raisa Syakira (11) penyanyi cilik sekaligus duta wisata cilik Lhokseumawe. [tgj]

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv