Pengusaha Angkutan Aceh Minta Diizinkan Tembak Bajing Loncat

Ilustrasi
AcehXPress.co|  "Kalau saya diberi senapan dan diizinkan menembak, saya akan tembak sendiri para ‘bajing loncat’ yang sering merampok truk-truk milik saya di lintasan Halaban hingga Kampung Lalang, Sumatera Utara," ujar Usman.
Dia marah. Sekian lama dibuat kesal oleh komplotan bajing loncat. Aksi bajing loncat terus-menerus membuntuti armada angkutan milik pengusaha angkutan asal Lhokseumawe dari Aceh ke Medan.
Curahan hati (curhat) Usman tersebut ia sampaikan kepada Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar di Kantor Ombudsman Perwakilan Aceh, Rabu (1/10/2014).
Bajing loncat kerap menggondol barang dari truk angkutan milik Usman di lintasan Banda Aceh-Medan. Bukan tahun 2014 ini saja bajing loncat beraksi. Kejadian ini sudah jadi keluhan pengusaha angkutan dalam beberapa tahun terakhir.
Pengusaha angkutan seperti Usman merasa dirugikan oleh ulah para bajing loncat. Mereka tidak saja mengintai mobil barang yang bernomor polisi Aceh (BL), tapi juga semua angkutan barang yang melintasi jalur tersebut.
Bajing loncat yang beroperasi malam hari sangat nekat. Mereka kini berani beroperasi di lintasan perkampungan penduduk. "Tidak jarang, mobil patroli oknum polisi/TNI ikut mengumpulkan barang-barang yang jatuh dari truk yang dijatuhkan bajing loncat di sepanjang jalan," katanya.
Ia sudah lama menduga, ada oknum polisi di Sumut terlibat dalam aksi bajing loncat. Buktinya, mereka ikut memungut barang-barang yang dijatuhkan dari truk korban, dengan dalih mereka mengumpulkan barang-barang untuk dikembalikan kepada pemilik truk.
Tapi menurut Usman, ia tak pernah menerima kembali barang-barang yang dijatuhkan bajing loncat itu. "Jadi, saya meminta Polda Sumatera Utara menangani aksi bajing loncat di sepanjang lintasan dari Kuala Simpang hingga Kota Medan," pinta Usman.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar mengaku sedang mengusut kasus pelemparan bus umum, pungutan liar, dan bajing loncat di sepanjang jalan dari Aceh Tamiang hingga Kota Medan.
Hasil investigasi dari sejumlah pengusaha bus asal Aceh itu, menurutnya, akan disampaikan ke Polda Sumut dan Polda Aceh agar kasus pelemparan, pungli, dan bajing loncat terhadap bus dan mobil pribadi di jalur itu dapat dituntaskan segera.
"Kami bertekad memperjuangkan agar kasus pungli, pelemparan bus, dan bajing loncat dari Kuala Simpang hingga Medan hingga tuntas dan tertangkap oknum-oknum pelakunya," ujar Abyadi. []




Tribunnews


EmoticonEmoticon