ilustrasi |
Kepala Humas UIN Ar-Raniry, Jamaluddin mengatakan mahasiswa asing yang kuliah di kampusnya kebanyakan berasal dari Malaysia. “Jumlah ratusan, mereka umumnya memilih Fakultas Syariah dan Fakultas Ushuluddin. Fakultas lainnya ada juga, tapi tak banyak,” ujarnya, Kamis 23 Oktober 2014.
Menurut Jamaluddin, saban tahun UIN Ar-Raniry selalu menerima ratusan mahasiswa asing yang kuliah di sana. Perlakuan untuk mereka juga sama dengan mahasiswa lainnya.
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh, Adhar, mengungkapkan tahun ini ada 511 orang warga asing pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) Imigrasi, yang menimba ilmu di Unsyiah dan UIN Ar-Raniry. “Mereka ada dari Malaysia, Thailand, dan Turki,” ujarnya.
Dia merinci ada sebanyak 95 orang belajar di Unsyiah yang berasal dari Malaysia dan Turki. Selebihnya belajar di UIN Ar-Raniry dan berasal dari Thailand dan Malaysia. [tempo]
Menurut Jamaluddin, saban tahun UIN Ar-Raniry selalu menerima ratusan mahasiswa asing yang kuliah di sana. Perlakuan untuk mereka juga sama dengan mahasiswa lainnya.
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh, Adhar, mengungkapkan tahun ini ada 511 orang warga asing pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) Imigrasi, yang menimba ilmu di Unsyiah dan UIN Ar-Raniry. “Mereka ada dari Malaysia, Thailand, dan Turki,” ujarnya.
Dia merinci ada sebanyak 95 orang belajar di Unsyiah yang berasal dari Malaysia dan Turki. Selebihnya belajar di UIN Ar-Raniry dan berasal dari Thailand dan Malaysia. [tempo]
EmoticonEmoticon