AcehXPress.com | Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh akan berusaha meningkatkan peran komite sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa mendatang.
Ketua MPD Kota Banda Aceh, Dr Djailani AR MPd, mengatakan, selama ini peran komite sekolah masih kurang berfungsi. Pihaknya akan berupaya untuk memfungsikan komite tersebut di sekolah-sekolah di Banda Aceh.
“Sebenarnya komite ini merupakan bagian dari mitra sekolah itu sendiri, tapi hampir di semua sekolah komitenya kurang berfungsi,” katanya kepada wartawan usai membuka kegiatan pemberdayaan komite sekolah di Banda Aceh, Kamis (16/10).
Dijelaskannya, tugas komite sekolah adalah untuk memberikan bantuan, pertimbangan, arahan, dan bagaimana seharusnya sekolah itu dilaksanakan.
“Fungsi itu yang mulai berkurang sekarang. Karena itu, melalui kegiatan pemberdayaan komite sekolah ini diharapkan komite sekolah dapat berfungsi lebih maksimal untuk mendorong kualitas pendidikan di Banda Aceh lebih baik,” jelasnya.
Untuk itu, MPD Kota Banda Aceh mengumpulkan seluruh komite di Banda Aceh untuk memberdayakan komite dalam memajukan dunia pendidikan di Banda Aceh. “Memang aturannya sudah ada, tapi pelaksanaannya yang belum maksimal,” katanya.
Ke depan, diharapkan ada suatu kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan atau dua kali sebulan, yakni pertemuan komite untuk membicarakan kondisi pendidikan di Banda Aceh selama ini.
Disebutkannya, MPD Banda Aceh memiliki rencana pemetaan mutu sekolah untuk mengetahui kualitas sekolah. Dari pemetaan mutu ini, bisa dilihat sejauh mana mutu pendidikan di setiap sekolah di Banda Aceh.
PIhaknya juga tidak menginginkan toilet di sekolah jorok dan kotor serta adanya guru yang merokok di ruang sekolah. Pihaknya tidak menginginkan terjadi degradasi moral di kalangan pelajar.
Sementara itu, Staf Ahli Politik dan Hukum Setdako Banda Aceh, T Iwan Kusuma, mengatakan, pemberdayaan komite sekolah ini sangat bagus untuk meningkatkan mutu pendidikan di Banda Aceh.
Melalui kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan nantinya bisa dipetakan berbagai persoalan yang dihadapi masing-masing sekolah, muali dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga menengah atas (SMA) dan sederajat.
“Namun, lebih bagus kalau ada proyek percontohan atau model dari tingkat SD, SMP dan SMA, sehingga bisa dipetakan apa saja yang menjadi kendala selama ini. Dengan begitu akan mudah mencari solusinya,” tandasnya. [analisa]
EmoticonEmoticon