Sirine Tsunami Berdering Melengking, Warga Aceh Diminta Tak Panik

Ilustrasi Gempa
AcehXPress.coPemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada tanggal 26 Oktober 2014 akan melaksanakan simulasi evakuasi bencana tsunami. Direncanakan simulasi ini akan dimulai sejak pukul 09.00-12.00 WIB di enam titik sirine tsunami.

Kepala BPBA, Said Rasul pada konferensi pers di kantor Gubernur Aceh, Jumat (24/10) mengatakan, simulasi evakuasi tsunami kali ini akan melibatkan 100 orang relawan yang terdiri dari TNI, Polri, RAPI, ORARI dan juga sejumlah komponen lainnya.

Selain itu juga akan melibatkan 300 masyarakat di enam titik sirine tsunami tersebut. Nantinya 300 relawan itu akan melakukan simulasi bagaimana cara menyelamatkan diri saat sewaktu-waktu dilanda tsunami.

"Ini hanya simulasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana, karena Aceh rawan terhadap bencana tsunami, terutama yang berada di pesisir pantai," kata Said Rasul.

Katanya, penting simulasi ini dilakukan dan terus dilaksanakan secara rutin agar masyarakat yang berada di bibir pantai bisa mengurangi dan menghindari risiko bencana. Oleh karenanya warga diminta untuk tidak panik pada hari tersebut.

"Kalau mau menonton dipersilakan, biar tahu bagaimana cara menyelamatkan diri," imbuhnya.

Adapun titik sirine tsunami yang akan dibunyikan, Minggu (26/10) adalah sirine tsunami di kantor Gubernur Aceh, desa Blang Oi, kecamatan Meuraxa, desa Lampulo. Kemudian di desa Kajhu, Lhoknga dan Lam Awe di Kabupaten Aceh Besar.

Menyangkut sosialisasi akan adanya bunyi sirine pada pari Minggu nanti, kata Said Rasul, dia bersama jajarannya telah meminta bantu pada Pemerintah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar agar mensosialisasikan sampai masyarakat. Ini penting dilakukan agar masyarakat tidak panik ketika mendengarnya karena tidak mengetahui itu simulasi.

"Kedua kabupaten/kota ini telah dilakukan sosialisasi sampai ke desa-desa dan juga setiap waktu salat juga diberitahukan, termasuk setiap Masjid pada hari Jumat juga telah disampaikan. Selain itu juga ada spanduk dan juga stiker sudah kita sebarkan," jelasnya.

Lanjutnya, simulasi ini nantinya dilakukan persis seperti sedang terjadi bencana. Setelah sirine tsunami melengking, maka relawan yang telah disiapkan langsung bergerak mengevakuasi dirinya menuju tempat yang lebih aman, terutama ke gedung penyelamat tsunami terdekat. [Merdeka]


EmoticonEmoticon