ilustrasi |
Dijelaskan terapis seks Amanda Robb, penis yang dikatakan terlalu besar atau kecil sebenarnya bersifat subjektif dan sangat bergantung dengan faktor budaya, kondisi fisik pria, serta kepribadian si wanita.
"Sebenarnya tidak masalah seberapa besar penis pasangan Anda. Asalkan, Anda siap bercinta dan lubrikasi optimal, ukuran penis yang dianggap besar pun bisa melakukan penetrasi tanpa rasa sakit," tutur Robb.
Serupa dengan Robb, kepada detikHealth dan ditulis pada Jumat (3/10/2014), seksolog dr Andri Wanananda MS menuturkan rasa nyeri pada istri ketika hubungan intim saat Mr P berdiameter besar, bisa terjadi bila lubrikasi (pelendiran) dan perekahan dinding vagina belum optimal dan biasanya, karena foreplay yang belum memadai.
Berdasarkan Journal of Sexual Medicine, seksolog sekaligus blogger Notes to Virgin, Giverny Lewis mengungkapkan memang pada wanita yang lebih sering merasakan orgasme vaginal, mereka lebih sering memperhatikan seberapa panjang dan besar diameter penis pasangannya.
"Memang, ukuran penis yang lebih besar dan panjang terkadang bisa menekan serviks sehingga timbul rasa kurang nyaman pada wanita maupun pria. Maka dari itu, pasangan harus mempertimbangkan bagaimana posisi bercinta yang tepat," tutur Lewis.
Misalnya woman on top akan membuat wanita bisa memiliki kontrol yang lebih untuk mengatur kedalaman penetrasi bagi penis dengan ukuran yang dianggap terlalu besar. Posisi lainnya yakni dengan posisi sendok. Sebaiknya, hindari posisi misionaris dan doggy style karena dua posisi itu dikatakan Lewis akan membuat pasangan tidak terlalu merasa nyaman karena ukuran penis yang cukup besar dan malah bisa memicu risiko cedera yang menyakitkan.
"Penting diingat, perpanjang foreplay supaya lubrikasi bisa maksimal. Jika dirasa kurang, gunakan pelumas yang aman. Tak kalah penting, baik pria atau wanita harus siap dan rileks saat akan berhubungan intim," kata Lewis. [detikHealth]
EmoticonEmoticon