![]() |
ilustrasi |
Juru Bicara Kepolisian Kota Mekah, Kapten Ali Al Zahrani, –sebagaimana dikutip dari laman Saudi Gazette, Kamis 16 Oktober 2014– mengatakan, peraturan itu untuk melindungi keselamatan pengendara. Selain itu, juga untuk memperlancar arus lalulintas di jalanan Mekah.
Dia menambahkan, polisi Kota Mekah akan menggalakkan razia untuk mencegah para orangtua mengantar anak ke sekolah. Polisi akan bertindak tegas dengan menilang setiap pengendara yang mengantarkan anak sekolah.
Al Zahrani menjelaskan, mengendara motor sangat berbahaya. Oleh sebab itu para pengendara motor diwajibkan menggunakan helm maupun pengaman lainnya. Apalagi, pengendara motor di Mekah kerap menuai kritikan karena kerap kali melanggar aturan lalulintas.
Pelanggaran aturan lalulintas itu juga dilakukan pengendara motor di Mekah saban mengantar anak mereka ke sekolah. Menerobos lampu merah merupakan pemandangan yang jamak terjadi. Karena dianggap tak memerhatikan keselamatan pribadi dan orang lain, maka larangan ini dibuat.
Namun bukan berarti larangan itu tak mendapat perlawanan. Sejumlah wali murid yang selalu mengantarkan anaknya ke sekolah dengan motor mengajukan protes. Sebab mereka mengaku tak punya alternatif lain untuk mengantarkan sang anak. Motor itulah satu-satunya kendaraan yang ada di rumah. Apalagi bus sekolah atau transportasi lain juga tak ada.
Juru Bicara Direktorat Pendidikan Kota Mekah, Abdulaziz Al-Thaqafi, mengatakan dinasnya terus berusaha meningkatkan transportasi untuk para murid.
Al-Thaqafi mengatakan, proyek transportasi sekolah sedang dilaksanakan. Dia juga meminta semua departemen pengawasan mengunjungi sekolah dan menjamin ketersediaan transportasi bagi siswa. [dream]
EmoticonEmoticon