Aceh Tracker Temukan Ragam Fauna dan Flora di Gunung Lembu



AcehXPress.co| Tim Aceh Tracker Community berhasil melakukan pendakian dan penjelajahan di kawasan Gunung Lembu, Gayo Lues (Galus) sejak Sabtu (20/9/2014) lalu. Pendakian ini dilakukan sebagai dokumentasi visual bentang alam di kawasan terkait serta sebagai data pendukung untuk pengembangan kawasan tersebut lebih lanjut, baik mengumpulkan informasi visual terkait alam pegunungan Lembu, dan dokumentasi flora fauna di sepanjang jalur pendakian.

Dalam pendakian tersebut, Aulia Al-Farabi, salah satu pendaki Aceh Tracker kepada AcehXPress.com menjelaskan, dengan mengikuti SOP penjelajah gunung yang diterapkan Aceh Tracker, konsep perencanaan mencakup seluruh aspek pendukung utama termasuk titik start atau finish pendakian. Berdasarkan plotting jalur pendakian tim memulai pendakian dari desa Uring, kecamatan Pining, Gayo Lues.

“Panjang jalur yang dilalui mencapai 20 kilometer dari start hingga titik target, yaitu pilar P.123 di Gunung Lembu. Pilar yang dimaksud merupakan satu penanda titik ikat perpetaan dalam projek jaring triangwasi oleh Kolonial Belanda dimasa lampau yang tersebar di seluruh kawasan hutan atau gunung di Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia,” ujar Aulia Al-Farabi, Minggu (5/10/2014).

Baca: Aceh Tracker Berhasil Jelajah Gunung Lembu Gayo Lues

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata Aulia, setiap tanda (keterangan, red) titik di puncak atau di sekitar puncak yang diberi keterangan T (tersier), S (sekunder) maupun P (primer), kesemuanya menurut nomor registrasi tertentu berbentuk pilar berkontruksi beton persegi panjang dititik tersebut sebagaimana yang ditemukan tim di Gunung Lembu pada trip Japakeh VI pada ketinggian 3050 Mdpl pilar tersebut berdimensi 50x50x120 centimeter.

“Disebabkan perencanaan pelaksanaan kegiatan Japakeh VI ini masuk pada bulan September, praktis selama 15 hari pendakian atau penjelajahan, selalu diguyur hujan dengan suhu rata-rata 7 sampai 15 derajat celcius. Kesulitan bertambah dikarenakan kerapatan jenis hutan yang berfariasi dimulai dari hutan primer, lumut, perdu hingga pada savanna pada ketinggian 1000 samapai 3050 Mdpl,” ungkapnya. Seraya menambahkan, “Karakter topografi (berdasarkan ploting jalur) juga berfariasi dari lintas sungai arus deras, punggungan landai, dan curam serta lebih dari 7 puncakan yang dilewati selama pendakian,” tambahnya.

Pencaipan pilar tiangwasi P.123 Gunung Lembu ini merupakan yang pertama sejak tugu peninggalan belanda tersebut dibuat puluhan tahun lalu. Strategi Aceh Tracker dalam mencapai titik pilar tersebut dimana cuaca ektrem berlangsung hampir 12 jam setiap harinya adalah kombinasi antara efesiensi perpekalan logistik, penendaan kawasan sumber air, serta fleksibilitas pola mobilisasi tim antara target per waktunya.

“Dari beberapa temuan untuk identifikasi jenis satwa, rusa, babi hutan, harimau, menjangan, elang, murai, rangkong, beruwang, ular, dan beberapa satwa lainnya anjing hutan dan berang-berang, untuk jenis flora juga terdapat ragam anggrek,” sebut Aulia.

Bagi aceh tracker, sambung Aulia, mentolerir kondisi alam liar jauh lebih efektif dibanding memaksakan seluruh item target dan perencanaan untuk tercapai tanpa parameter dan indikator yang seimbang pada kondisi alam yang tentu bersifat fluktuaktif.

“Dukungan Polsek Pining, Koramil, Polres Gayo Lues, Sumatera Adventure, FPTI Banda Aceh, Mapala Leuser Unsyiah, dan khususnya warga dan aparatur Gampong Uring tentunya merupakan bagian tak terpisahkan dari keberhasilan pendakian ini,” ungkapnya.

Menurut pihaknya, tentu hanya akan terjadi atas izin Allah SWT secara tersirat, even Japakeh VI ini diselenggarakan guna mengangkat potensi ekowisata minat khusus di kawasan pegunungan lembu khususnya untuk mengangkat citri Gampong Uring dimata dunia.

“Sehingga pada waktunya, ketika gunung lembu menjadi salah satu destinasi ekowisata gunung hutan yang diminati, masayarakat lokal tentunya akan mengalami peningkatan kesejahteraan, fasilitas publik, semoga yang dicita-citakan dapat terwujud sebagaimana diharapkan,” demikian Aulia Al-Farabi. [Athailah]


EmoticonEmoticon