Ilustrasi |
Menurut Avivah Yamani, astronom dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, gerhana bulan total pada 8 Oktober akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Bulan berangsur tertutup secara penuh pada 17.25 WIB. “Puncak gerhananya pada pukul 17.54 WIB,” kata dia.
Di Indonesia bagian barat, waktu puncak gerhana bulan total kemungkinan besar sulit terlihat karena masih di sekitar garis ufuk. Pada saat itu, matahari baru saja terbenam selang beberapa menit, yakni pada 17.41 WIB. “Bulan muncul di ufuk timur setelah matahari terbenam, jadi pas puncak agak susah terlihat kalau di kota atau cuacanya mendung,” ujarnya.
Anggota komunitas rencananya akan mencari gedung tertinggi untuk bisa leluasa menyaksikan puncak gerhana pada petang itu. Gerhana bulan total berlangsung hingga 18.24 WIB, kemudian purnama bersinar lagi tanpa halangan bumi sekitar 20.30 WIB. Gerhana bulan terjadi saat planet bumi berada di antara matahari dan bulan. Sinar matahari yang terhalang bumi mengakibatkan wajah bulan tertutup bayangan.
Avivah mengatakan, di bagian barat Indonesia, proses gerhana bulan total itu umumnya baru bisa terlihat jelas setelah puncaknya. Adapun di di Indonesia bagian tengah dan timur, berkesempatan menyaksikan gerhana bulan tersebut sebelum terjadi puncak.
Astronom senior dari ITB, Mudji Raharto, dalam tulisannya di website komunitas Langit Selatan menyebutkan, hanya Aceh yang ketinggalan momen puncak gerhana bulan total itu. “Bulan terbit di Aceh setelah gerhana berakhir, namun masih bisa menyaksikan momen akhir gerhana bulan sebagian,” begitu ia menulis. Mudji menambahkan, di seluruh wilayah Indonesia tak bisa menyaksikan proses sempurna gerhana bulan total itu dari awal sampai akhir. [Tempo]
EmoticonEmoticon