Sungai Batanghari |
AcehXPress.com | Sungai terpanjang di Sumatera, Sungai Batanghari, di Provinsi Jambi dipastikan tercemar merkuri. Kepastian ini disampaikan Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPES) Kementerian Lingkungan Hidup, Amral Fery, di Jambi, Sabtu 1 November 2014.
Menurut dia, air di Sungai Batanghari bukan lagi terjadi keasaman (Ph), tapi memang banyak mengandung merkuri. Toleransi Merkuri itu, kata dia, hanya 0,000.
"Sangat berbahaya, bukan Ph lagi, ini sudah banyak mengandung air raksa. Merkuri itu toleransinya kecil, jika lewat toleransi itu tentu berbahaya," kata Amral.
Amral menyebutkan, salah satu dampak berbahaya dari orang yang terkena merkuri yakni secara berangsur, seseorang bisa kehilangan anggota tubuh.
"Anda ingat kota Minamata di Jepang, itu banyak sekali korban gara-gara keracunan merkuri, bahkan ada yang kepalanya hilang. Merkuri ini logam berat yang sangat berbahaya," sebutnya.
Untuk menanggulangi dan mencegah dampak bahaya merkuri itu, Amral menyarankan agar ke depan pemerintah provinsi dan kabupaten dapat saling bekerjasama, begitu juga dengan masyarakatnya. Jika kerjasama pencegahan itu terjalin selama tiga tahun saja, menurutnya hasilnya akan cukup signifikan.
"Sekarang ini kita belum kompak, coba kita bayangkan kalau kita kompak dari hulu sungai hingga hilir, itu akan luar biasa. Tapi, terkadang kita diatur dengan orang yang bermain di belakang itu. Kalau kita kompak tidak akan terjadi pencemaran seperti penambangan emas ilegal," ujarnya lagi.
Di sisi lain, Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari disebutnya dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Pihaknya bersama Provinsi Jambi, Riau, Sumatera Barat (Sumbar) serta empat kabupaten di Sumbar ditambah 10 kabupaten/kota di Jambi telah sepakat berkumpul untuk membahas pengelolaan dan perlindungan DAS.
Langkah awal perbaikan DAS, kata Amral, yakni dengan menggelontorkan anggaran tiap tahunnya. Anggaran itu akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang bisa mengembalikan fungsi alami DAS Batanghari.
Amral menambahkan, selama ini anggaran untuk DAS Batanghari terkesan tak pasti, boleh dianggarkan, boleh tidak. Namun, untungnya, mulai 2015, anggaran DAS Batanghari tetap menjadi prioritas.
Pengecekan Rutin
Menurut dia, air di Sungai Batanghari bukan lagi terjadi keasaman (Ph), tapi memang banyak mengandung merkuri. Toleransi Merkuri itu, kata dia, hanya 0,000.
"Sangat berbahaya, bukan Ph lagi, ini sudah banyak mengandung air raksa. Merkuri itu toleransinya kecil, jika lewat toleransi itu tentu berbahaya," kata Amral.
Amral menyebutkan, salah satu dampak berbahaya dari orang yang terkena merkuri yakni secara berangsur, seseorang bisa kehilangan anggota tubuh.
"Anda ingat kota Minamata di Jepang, itu banyak sekali korban gara-gara keracunan merkuri, bahkan ada yang kepalanya hilang. Merkuri ini logam berat yang sangat berbahaya," sebutnya.
Untuk menanggulangi dan mencegah dampak bahaya merkuri itu, Amral menyarankan agar ke depan pemerintah provinsi dan kabupaten dapat saling bekerjasama, begitu juga dengan masyarakatnya. Jika kerjasama pencegahan itu terjalin selama tiga tahun saja, menurutnya hasilnya akan cukup signifikan.
"Sekarang ini kita belum kompak, coba kita bayangkan kalau kita kompak dari hulu sungai hingga hilir, itu akan luar biasa. Tapi, terkadang kita diatur dengan orang yang bermain di belakang itu. Kalau kita kompak tidak akan terjadi pencemaran seperti penambangan emas ilegal," ujarnya lagi.
Di sisi lain, Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari disebutnya dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Pihaknya bersama Provinsi Jambi, Riau, Sumatera Barat (Sumbar) serta empat kabupaten di Sumbar ditambah 10 kabupaten/kota di Jambi telah sepakat berkumpul untuk membahas pengelolaan dan perlindungan DAS.
Langkah awal perbaikan DAS, kata Amral, yakni dengan menggelontorkan anggaran tiap tahunnya. Anggaran itu akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang bisa mengembalikan fungsi alami DAS Batanghari.
Amral menambahkan, selama ini anggaran untuk DAS Batanghari terkesan tak pasti, boleh dianggarkan, boleh tidak. Namun, untungnya, mulai 2015, anggaran DAS Batanghari tetap menjadi prioritas.
Pengecekan Rutin
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi, Rosmeli, mengatakan, setiap tiga bulan lembaganya rutin mengecek kualitas air Batanghari. Namun, kondisi yang diambang batas wajar itu adalah bakteri Escherichia coli (e-coli).
"Setahun empat kali kita memeriksa kualitas air Batanghari, mulai dari Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Ph dan segala macam. Kondisi air itu mengandung e-coli yang sumbernya dari limbah domestik," sebut Rosmeli.
Namun, terkait merkuri, pihaknya belum melakukan penelitian. Hal itu, kata dia, karena terkendala tentangan masyarakat, terutama di wilayah aktivitas penambangan emas ilegal.
"Kita belum ada meneliti, kalau Sumbar sudah. Untuk meneliti di Kabupaten Merangin itu jangan kan mau dekat, saat melakukan sosialisasi saja kita harus didamping Babinsa," katanya.
Ia menyebutkan, sebagai lokasi penambangan emas ilegal, Sungai Manau yang berada di wilayah Merangin, terdapat tak kurang dari 200 alat berat tambang emas ilegal. Sehingga, apabila ada mobil pemerintah lewat, masyarakat setempat pasti mencurigai.
"Jadi kita khawatir, tapi ini sudah kita bahas untuk level Sumatera. Rencana uji lab air sungai dan koordinasi dengan Kabupaten Merangin sudah dilakukan. Kalau Kabupaten Merangin menjamin petugas lab saya di sana, saya akan kirim untuk mengambil sampel. Sebab, pengambilan sampel tidak sembarang, ada teknisnya. Kalau warna airnya memang seperti susu," jelas Rosmeli.
"Setahun empat kali kita memeriksa kualitas air Batanghari, mulai dari Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Ph dan segala macam. Kondisi air itu mengandung e-coli yang sumbernya dari limbah domestik," sebut Rosmeli.
Namun, terkait merkuri, pihaknya belum melakukan penelitian. Hal itu, kata dia, karena terkendala tentangan masyarakat, terutama di wilayah aktivitas penambangan emas ilegal.
"Kita belum ada meneliti, kalau Sumbar sudah. Untuk meneliti di Kabupaten Merangin itu jangan kan mau dekat, saat melakukan sosialisasi saja kita harus didamping Babinsa," katanya.
Ia menyebutkan, sebagai lokasi penambangan emas ilegal, Sungai Manau yang berada di wilayah Merangin, terdapat tak kurang dari 200 alat berat tambang emas ilegal. Sehingga, apabila ada mobil pemerintah lewat, masyarakat setempat pasti mencurigai.
"Jadi kita khawatir, tapi ini sudah kita bahas untuk level Sumatera. Rencana uji lab air sungai dan koordinasi dengan Kabupaten Merangin sudah dilakukan. Kalau Kabupaten Merangin menjamin petugas lab saya di sana, saya akan kirim untuk mengambil sampel. Sebab, pengambilan sampel tidak sembarang, ada teknisnya. Kalau warna airnya memang seperti susu," jelas Rosmeli.
Sekda Provinsi Jambi, Ridham Priskap, mengatakan, permasalahan yang sangat serius berkaitan dengan kelestarian DAS Batanghari yaitu penambangan emas ilegal yang semakin marak dengan menggunakan alat berat.
Menurut dia, Sungai Batanghari dulunya merupakan salah satu arus transportasi jasa, barang dan orang. Namun, sekarang sungai sudah dangkal dan kualitas air tidak memungkinkan untuk dikosumsi, apalagi terkontaminasi rasa.
Ridham menambahkan, perlindungan dan pengelolaan DAS Batanghari ini akan dilaksanakan secara terpadu oleh semua pemangku kepentingan yang melibatkan dua provinsi, yaitu Provinsi Jambi dan Sumbar dengan difasilitasi oleh Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPES) Kementerian Lingkungan Hidup.
Kesepakatan bersama yang akan dibahas ini merupakan rekomendasi kelompok kerja sekretariat bersama (sekber) sehingga tujuan peningkatan kualitas DAS Batanghari yang diinginkan dapat tercapai. [Viva]
Ridham menambahkan, perlindungan dan pengelolaan DAS Batanghari ini akan dilaksanakan secara terpadu oleh semua pemangku kepentingan yang melibatkan dua provinsi, yaitu Provinsi Jambi dan Sumbar dengan difasilitasi oleh Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPES) Kementerian Lingkungan Hidup.
Kesepakatan bersama yang akan dibahas ini merupakan rekomendasi kelompok kerja sekretariat bersama (sekber) sehingga tujuan peningkatan kualitas DAS Batanghari yang diinginkan dapat tercapai. [Viva]
EmoticonEmoticon